Kamis, 16 Januari 2014

Menjadi Tangan, Menjadi Kaki

Diena Rifaah - @jedasejenak11

menjadi tangan, menjadi kaki
menjadi tangan, menjadi kaki, menjadi langkah
matahari yang bersinar kemarin masih sama dengan yang bersinar hari ini
tapi ia telah undur diri beberapa waktu yang lalu saat hujan menikah dengan bumi
lalu bumi melahirkan anak-anaknya;
pohon-pohon baru yang bertumbuh di salah satu sudut hutan
hutanmu
hutanku
hutan kita
menjadi tangan, menjadi kaki, menjadi jemari
jemari yang menghapuskan air mata yang kering,
mengalir,
lalu kering lagi
dan sungai-sungai yang bening menghapuskan dahagamu
pada sebuah perjalanan panjang
sungai yang sesekali kau ciduk airnya dengan telapak tangan
dan dengan hati;
yang sekepingnya telah dibawa pergi
menjadi tangan, menjadi kaki, menjadi sepasang bola mata
warna-warni yang membias memasuki seluk beluk ingatan
kita mengurai hari yang dijalin oleh jarum-jarum jam yang berdetak canggung,
semakin lama
semakin canggung
kita menatap hutan
menatap matahari
lalu menatap hati sendiri-sendiri;
bagaimana warnanya kini?


Makassar, Januari 2014

0 komentar:

Posting Komentar