Jumat, 17 Januari 2014

Keteduhan

Andi Sri Wahyuni Handayani - @ASWHandayani

Semacam fitohormon dari tetumbuhan yang disapa embun pagi
Semacam asketis dari akhlak para nabi dan sufi
Semacam sel merkuri tanpa voltase tinggi.
Semacam itu garis keteduhan hadir dari wajah sang abdi.

Hati yang hampir berkarat tak terjamahi
Hanya pasrah dalam proses korosi
Tetiba oksidasi udara di hati terhenti
Saat hawa dingin coba ditawari.

Hati memang tidak terjaga nan suci
Adakalanya tersesat dalam nista dan hidup yang nisbi
Tapi bukankah memang tak ada yang sesempurna nabi?
Bukankah selalu ada jeda merefleksi untuk memperbaiki diri?

Telah tereja sebagian mimpi
Dari kelopak mata mayang yang teduh dan sunyi
Benarkah ini bukan alibi?
Untuk mengobati hati yang pernah tersakiti.

Adakah teduh yakini
Skeptis pada kaum yang pernah ditemui
Kini menyambutnya dalam simpuhan doa-doa sunyi
Hingga kelak datang membawa janji-janji suci.

Bilakah keteduhan jadi teman berbagi
Menyederhana dalam kehidupan yang tak abadi
Menyempurna menuju yang hakiki

Saling silang substitusi menanti mati.

Sidenreng Rappang,  07 Desember 2013

0 komentar:

Posting Komentar